Ragam Pertunjukan Tari dan Musik, Isi Rangkaian Malam EBIFF 2024

Ragam Pertunjukan Tari dan Musik, Isi Rangkaian Malam EBIFF 2024

Samarinda - Beragam pertunjukan tari dan musik mengisi rangkaian malam East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024. Pagelaran seni dan budaya internasional yang diselenggarakan pada 26-30 Juli 2024 ini, tiap malamnya menampilkan beragam pertunjukan yang menghibur warga Benua Etam. 

Malam Penampilan Musik dan Tarian pada hari kedua pelaksanaan EBIFF 2024, digelar di dua tempat secara bersamaan. Yakni di GOR Kadrie Oening Sempaja dan di Creative Hub Eks Bandara Temindung Samarinda. 

Khusus di Creative Hub, tak kurang sebanyak sembilan pertunjukan ditampilkan dari delegasi nasional dan mancanegara. Di antaranya adalah Balikpapan, Paser, Kalimantan Utara (Kaltara), Pinrang Sulawesi Selatan (Sulsel), Bangka Belitung (Babel) dan Jakarta. 

20240727202329 Img 0878

Sementara delegasi mancanegara yang menampilkan pertunjukan seni berasal dari delegasi Polandia, Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS). 

20240727204639 Img 0917

Delegasi dari Kaltara, Adi Fitriansyah mengaku senang dan berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) selaku tuan rumah kegiatan yang telah mengundang Provinsi Kaltara sebagai salah satu partisipan. 

Adapun delegasi dari Kaltara yang diwakili oleh Sanggar Tari Inculod dari Kabupaten Malinau ini, menyiapkan tiga jenis tarian yang bakal ditampilkan selama pelaksanaan EBIFF 2024. 

"Pertama saat parade Kirab Budaya di depan Kantor Gubernur Kaltim kemarin kita tampilkan Tari Jepen Tradisional Tidung. Malam ini kita tampilkan Tarian Serinat dan besok malam rencananya kita akan menampilkan Tari Beladang," ungkapnya saat ditemui di Malam Penampilan Musik dan Tarian EBIFF 2024, Sabtu (27/7/2024). 

Img 20240728 W A0001

Tari Serinat yang ditampilkan pada malam itu, adalah tari kreasi dari Suku Tidung. Tari tersebut menceritakan tentang seseorang yang menggunakan media pengobatan dari roh halus sesuai kepercayaan animisme. 

"Jadi tarian ini menceritakan tentang cara pengobatan tradisional jaman dahulu, kala Suku Tidung masih menganut animisme. Kita kemas tariannya dalam bentuk kreasi tanpa melepas sisi tradisionalnya," terang Adi.  

Iyut, sapaan akrabnya adalah seorang penata tari asal Malinau. Ia bersama tim tari dari sanggarnya, sering menampilkan pertunjukan tari di berbagai daerah di Indonesia. Seperti Jakarta, Batam dan kota lainnya. (KRV/pt)