Balikpapan - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) H. Rudy Mas'ud (Harum) memiliki perhatian besar pada bidang pendidikan. Ia berkomitmen di bawah kepemimpinannya, putra-putri Kalimantan Timur dapat mengenyam pendidikan tanpa terkendala biaya.
Eks Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur ini menyoroti, tingkat Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) di Kaltim yang masih rendah. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, RLS Kaltim adalah 9,99 tahun. Kemudian pada 2024 meningkat menjadi 10,02 tahun. Artinya, RLS di Kaltim belum mencapai batas minimal 12 tahun belajar.
"Tingkat pendidikan anak-anak Kaltim, 9,9 tahun artinya banyak sekali yang belum lulus SMA. Bahkan Jakarta sekali pun, tingkat RLS-nya juga hanya 11,8 tahun. Padahal untuk mewujudkan sebuah negara maju, minimal 20 persen penduduknya harus mengenyam pendidikan tingkat perguruan tinggi," kata Gubernur Harum.
Hal itu ia sampaikan saat berdialog bersama para pelajar dalam agenda Salat Subuh Berjamaah di Masjid Agung At-Taqwa yang menjadi rangkaian kegiatan kunjungan kerja ke Kota Balikpapan, Rabu (12/3/2025).
Menurutnya, bekal pendidikan seseorang di tingkat SMA hanya akan mampu menghidupi diri sendiri. Namun jika seseorang memiliki bekal pendidikan hingga perguruan tinggi, maka seseorang tersebut dapat menghidupi minimal tiga orang anggota keluarga.
"Kami sadar untuk memutus rantai kemiskinan dan kebodohan, jalur yang paling efektif adalah pendidikan," tegasnya.
Suami dari Hj Sarifah Suraidah Harum ini juga memaknai pendidikan sebagai pedoman hidup yang harus dilakukan sepanjang hayat. Ia menyebut, ada tiga hal utama dalam pendidikan yang berkaitan dengan menuntut ilmu.
"Pertama dikejar sampai ke liang lahat, kedua diamalkan agar jadi manfaat, dan ketiga disampaikan agar jadi syafaat," sebutnya.
Dalam kesempatan itu dirinya juga menegaskan, Pemprov Kaltim akan menaruh perhatian besar pada sektor pendidikan. Pihaknya kini tengah meyiapkan program sekolah gratis bagi putra-putri Kaltim hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"20 tahun ke depan, insha Allah anak-anak kita memiliki jenjang pendidikan minimum 16 tahun. Syukur kalau bisa sampai doktor. Tujuannya agar bisa berakselerasi menyiapkan SDM berkualitas unggul tidak hanya dengan ilmu pengetahuan. Tapi juga iman dan takwa," harapnya. (KRV/tp/pt)