Samarinda — Pemerintah Pusat memastikan inflasi nasional pada Mei 2025 masih dalam batas aman dan terkendali. Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) disampaikan bahwa tingkat inflasi tahunan berada di angka 1,60 persen. Sementara inflasi tahun kalender Mei 2025 terhadap Desember 2024, sebesar 1,19 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas utama penyumbang inflasi berasal dari kelompok makanan dan minuman, terutama beras dan tomat, serta emas perhiasan dari kelompok non-pangan.
“Pemerintah harus mendorong stabilisasi harga melalui penguatan distribusi dan pengawasan pasar, termasuk menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok untuk menghindari lonjakan harga,” kata Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Ponco Adi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara daring, Rabu (4/6/2025).
Sementara itu, di Kalimantan Timur (Kaltim) kondisi inflasi juga menunjukkan tren yang positif. Menurut Kabid Perdagangan Disperindagkop Kaltim, Ali Wardana inflasi tahunan (year-on-year) di Kaltim tercatat 1,03 persen dan inflasi tahun kalender (year-to-date) sebesar 1,30 persen.
"Secara umum, harga bahan pokok stabil, bahkan sebagian besar mengalami penurunan. Namun ada kecenderungan kenaikan pada komoditas gula, dan dari sisi konsumen, beras masih perlu penguatan distribusi," ujar Ali usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi di Ruang HoB Kantor Gubernur Kaltim.
Sebagai informasi, pemerintah pusat akan menggulirkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebagai upaya menurunkan harga di tingkat konsumen, tanpa mengganggu harga yang diterima petani.
Ali menambahkan, distribusi bantuan pangan dan beras SPHP akan berlangsung pada bulan Juni dan Juli, menyesuaikan kebutuhan masing-masing daerah. Diharapkan program ini mampu menjaga keseimbangan harga di pasar dan memperkuat daya beli masyarakat.
Rakor Pengendalian Inflasi juga diisi pemaparan materi dari Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir terkait program prioritas Presiden RI. Seperti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), program pembangunan 3 juta rumah, pelaksanaan program pembentukan Koperasi Merah Putih, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, dan Program pembangunan SMA Unggul Garuda. (KRV/pt)