Tenggarong – Perhelatan nasional yakni Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara tahun 2024 resmi dibuka. Kalimantan Timur, tepatnya kabupaten Kutai Kartanegara didaulat sebagai tuan rumah. Digelar kurang lebih sepekan yakni mulai tanggal 20-25 Juli, kegiatan ini menampilkan kekayaan seni dan budaya Indonesia.
Pameran yang resmi dibuka, Sabtu (20/07/2024) tersebut difokuskan di Museum Mulawarman Tenggarong. Hadir dalam kesempatan tersebut mewakili Pemerintah Provinsi Kaltim yakni Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim Rahmat Ramadhan, sekaligus membuka acara.
Dalam sambutannya, Rahmat menyoroti berbagai alat musik tradisional dari seluruh Indonesia yang dipamerkan, mulai dari Pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, hingga Papua. Aneka jenis dan rupa alat kesenian tersebut menunjukkan betapa kayanya negeri ini dari berbagai penjuru daerah yang ada.
“Ada banyak jenis dan bentuk alat musik yang dimiliki Indonesia. Warisan negeri ini harus dijaga dan dilestarikan. Pameran ini juga menjadi bagian untuk mengenalkan alat musik tradisional bagi generasi muda sekarang,” ujarnya.
Acara nasional ini juga dimeriahkan dengan berbagai lomba, seperti lomba alat musik kreasi daerah, lomba permainan tradisional, workshop sape, serta bazaar UMKM. Selain itu, peserta diajak menelusuri Sungai Mahakam menuju Desa Budaya Lekaq Kidau di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kukar untuk mengenal lebih dekat seni budaya suku Dayak yang masih dilestarikan hingga kini.
Pada era gempuran alat musik modern saat ini lanjut Rahmat, diharapkan anak-anak muda tetap memperhatikan alat musik tradisional. Sebab, tidak kalah saing dengan alat musik yang canggih-canggih.
“Karena alat musik tradisional dari berbagai daerah memiliki nada khas, harapannya anak-anak muda bisa mengenal dan memakai alat tradisional,” pungkasnya.
Dengan mengenal alat musik tradisional Indonesia, akan membuka pintu untuk memahami filosofi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti kearifan lokal, hubungan manusia dengan alam, dan spiritualitas. Hal ini juga dapat meningkatkan apresiasi terhadap keanekaragaman budaya, dan memperkaya perspektif tentang musik sebagai ekspresi budaya.
(cpy/pt)
Dok. Media Mitra Diskominfo Kaltim (Pusaran Media)