Dialog Interaktif HPN 2025, Sinergi Media dan Pemerintah Wujudkan Ketahanan Pangan  

Samarinda – Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025 yang mengusung tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”, Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda menggelar dialog interaktif dengan menghadirkan dua narasumber. Yakni Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim) Muhammad Faisal dan Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Achmad Shahab. 

Keduanya hadir secara virtual di studio RRI karena tengah menghadiri rangkaian peringatan HPN 2025 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Dalam dialog yang dipandu oleh host RRI, Metalianda tersebut, Muhammad Faisal menyoroti tantangan yang dihadapi media di era digital. Ia mengungkapkan bahwa peran pers sebagai kontrol sosial, sumber edukasi, dan hiburan semakin berat di tengah dinamika industri media yang kian kompetitif.

“Kami di pemerintah menganggap pers sebagai mitra luar biasa. Saya sejak menjadi staf humas, tidak pernah tipis kuping dengan media. Kita butuh media sebagai diseminasi informasi dari pemerintah ke masyarakat dan sebaliknya, input dari masyarakat kepada pemerintah,” ungkap Faisal dalam Dialog Halo Kaltim di saluran RRI Pro 1 Samarinda, Sabtu (8/2/2025). 

Screenshot 20250208 093336 You Tube

Ia menambahkan bahwa meskipun tantangan semakin kompleks, harapan masyarakat dan pemerintah terhadap media tidak berubah. Oleh karena itu diperlukan kejelian, upaya, pemikiran, dan komitmen agar pers dapat menjalankan fungsinya sekaligus bertahan sebagai bisnis yang kompetitif.

Sementara itu Sekretaris PWI Kaltim, Achmad Shahab memberikan penilaian positif terhadap kebijakan pemerintah daerah terkait kebebasan pers. Menurutnya, ruang kritik yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada media untuk menyampaikan informasi secara optimal sudah berjalan dengan baik.

“Saya tidak melihat ada hambatan. Namun kebebasan itu tidak lantas jadi ugal-ugalan. Ada kode etik pers dalam menjalankan tugasnya. Kebebasan pers yang sesungguhnya adalah bagaimana pers bisa bekerja sesuai kode etik,” pungkas Shahab.

Screenshot 20250208 091126 You Tube

Dialog interaktif yang berlangsung secara virtual tersebut juga menerima partisipasi langsung dari pendengar melalui panggilan telepon dari beberapa kabupaten/kota. Menambah dinamika diskusi mengenai peran strategis pers di era digital dan upaya mendongkrak ketahanan pangan untuk mencapai kemandirian bangsa. (KRV/pt)