Danpussenif TNI Tinjau Yonif 611/Awl, Tekankan Disiplin dan Kesiapan Penugasan ke Gaza

Kukar – Komandan Resor Militer (Danrem) 091/ASN Brigjen TNI Anggara Sitompul mendampingi kunjungan kerja Komandan Pussenif (Danpussenif) Letjen TNI Iwan Setiawan ke Markas Yonif 611/Awang Long di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Loa Janan, Rabu (3/12/2025).

Setibanya di Yonif 611/Awang Long, Danpussenif menerima hormat jajar, pengalungan bunga, serta disambut tarian selamat datang.

Letjen TNI Iwan Setiawan menyampaikan bahwa sebelumnya ia telah mengunjungi Batalyon Teritorial Pertanian. Meskipun kesiapan bangunan dan kelengkapannya belum sepenuhnya optimal, ia menegaskan bahwa seluruh prajurit tetap harus menjaga semangat. Terlebih lagi, prajurit Yonif 611 yang telah memiliki fasilitas dan sarana yang jauh lebih lengkap.

Ec5186f9 7ae5 4f45 8dd4 9dce59d4e768

“Tahun depan akan dibentuk beberapa satuan Yon TP sesuai Instruksi Presiden RI dalam rangka memperkuat ketahanan pangan. Prajurit Yonif 611 yang nantinya bergabung ke Yon TP harus bangga karena itu merupakan kehormatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Danpussenif menyampaikan bahwa tahun depan Yonif 611 mendapat kehormatan melaksanakan penugasan ke jalur Gaza. Namun, ia menegaskan bahwa satuan tidak akan berangkat dalam formasi penuh sehingga akan mendapat perkuatan dari kecabangan lain. Karena itu, seluruh prajurit diminta menjaga kebugaran serta menghindari pelanggaran sekecil apa pun.

8aeb9291 95a7 49e6 Afc1 Cc8ec496785d

“Kebugaran fisik, bela diri, dan kemampuan menembak harus terus diasah. Jangan sampai prajurit kalah dengan masyarakat sipil yang mahir menembak. Jangan mengeluh soal keterbatasan perlengkapan, karena itu tidak boleh mengurangi semangat latihan,” pesannya.

Dalam kesempatan itu, Danpussenif kembali mengingatkan bahaya narkoba di lingkungan prajurit. Ia menegaskan tidak ada toleransi bagi prajurit yang terlibat penyalahgunaan narkoba, apalagi menjadi backing bandar. “Jika terjerumus narkoba, konsekuensinya adalah pemecatan,” tegasnya.

Selain narkoba, ia menyebutkan bahwa judi online menjadi ancaman serius yang merusak mental prajurit. Banyak kasus hutang, keretakan rumah tangga, hingga tindakan nekat terjadi akibat judi. “Tidak ada bentuk judi yang membuat kalian kaya. Semuanya hanya menghancurkan diri, keluarga, dan lingkungan,” ujarnya (penrem/prb/ty)