Alimin Azarbaijan Terima Penghargaan Masyarakat Berprestasi Bidang Pariwisata

Samarinda – Alimin Azarbaijan menjadi salah satu penerima Penghargaan Tokoh Berjasa dan Masyarakat Berprestasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) Tahun 2025. Ia menjadi salah satu tokoh yang berjasa dalam pengembangan bidang pariwisata di Bumi Etam. Mengingat pengalamannya selama bertahun-tahun, mengabdi dan berdedikasi pada dunia pariwisata. 

Alimin aktif sebagai pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Pela Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sejak tahun 2017. Ia aktif mengembangkan potensi wisata Desa Pela. Hingga saat ini, Pela dikenal sebagai salah satu desa wisata terbaik yang ada di Kalimantan Timur. 

Desa Pela mengusung konsep pariwisata berbasis lingkungan, ekonomi, budaya, dan kearifan lokal. Desa yang terletak di tepi anak Sungai Mahakam dan di ujung mulut Danau Semayang ini memang memiliki daya tarik wisata yang menarik. Desa Pela menawarkan wisata pesisir dan wajah perkampungan nelayan. 

“Adanya penghargaan ini, semoga bisa menjadi motivasi ke depan bagi anak-anak muda Kaltim. Agar bisa melanjutkan apa yang sudah kita rintis,” kata Alimin usai menerima Penghargaan Masyarakat Berprestasi Bidang Pariwisata dalam Rapat Paripurna ke-2 DPRD Provinsi Kaltim dengan agenda Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (8/1/2025).

20250108 112645

Yang paling menarik, Desa Wisata Pela merupakan wilayah konservasi Pesut Mahakam bekerja sama dengan Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI). Ada sekitar 68 ekor mamalia laut ini yang bermukim di Sungai Mahakam Desa Pela. Dari total 70-an pesut lain di sepanjang Sungai Mahakam. 

Alimin menerangkan, Desa Pela memang menjadi rumah bagi mamalia Pesut Mahakam. Warga desa ikut menjaga keberadaan Pesut Mahakam yang bermukim di muara Sungai. Bahkan ikut merawat dan menolong Pesut yang ditemukan terluka atau bahkan mati di tepian sungai. 

“Masyarakat Pela turut andil menjaga konservasi Pesut Mahakam. Kami rutin melakukan razia illegal fishing dan di tingkat desa, kami membuat Perdes (Peraturan Desa) tentang larangan menangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Artinya selain kita jaga pesutnya, kita jaga juga ekosistemnya,” ujar peraih Penghargaan Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan Tahun 2024 ini. 

Ketertarikannya di bidang pariwisata ia akui dimulai sejak satu dekade lalu. Ia melihat, banyak contoh desa yang berhasil mengembangkan sektor wisata dan menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian desa. 

“Saya lihat di media-media banyak desa yang mengunggah keindahan desanya di sosial media, lalu orang datang ke sana. Kemudian saya mengajak kepala desa kenapa tidak kita lakukan juga di desa kita,” kenang Alimin. 

Sebagai pegiat desa wisata ia pun berharap, seluruh desa di Kaltim dapat mengangkat potensi desa masing-masing. Sesuai karakteristik dan kearifan lokal desa setempat.  

Berkat kegigihannya dalam mengembangkan potensi wisata lokal, ia berhasil membawa Desa Pela dalam berbagai prestasi nasional. Di antaranya sebagai Juara 5 Nasional dalam Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) 2024, Satya Lencana Desa Wisata untuk Kepala Desa Pela, Pelopor Desa Wisata Juara 1 Nasional untuk Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya (B3) Desa Pela, Apresiasi Prestasi Desa Wisata Indonesia pada Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025. Serta terpilih mengikuti program United Nations World Tourism Organization (UNWTO) bersama Desa Taro dan Desa Bilebante. (KRV/pt)